Salah satu bagian adat yang ada dalam pernikahan suku Jawa adalah Kacar Kucur Yaiku. Untuk lebih mengenal tradisi kacar kucur, simak artikel ini sampai akhir.
Daftar isi
Inilah Tradisi Kacar Kucur Yaiku Dalam Adat Jawa
Untuk prosesinya sendiri, tradisi ini dilakukan dengan pengantin pria yang menumpahkan isi dalam wadah yang dibungkus kain merah dengan pinggiran putih kepada mempelai wanita yang telah memegang sebuah wadah.
Kantung tersebut berisi hasil bumi seperti kacang tanah, kacang kedelai, padi, gabah, jagung, beras kuning, bunga siraman, beberapa bumbu dapur, dan uang logam.
Hasil bumi bahan pokok berupa beras, kacang tanah, dan jagung. Hal ini melambangkan bahwa dalam menciptakan sebuah keluarga terlebih dahulu perlu adanya jaminan kebutuhan pokok berupa beras.
Uang dalam prosesi ini memiliki arti sebagai alat yang digunakan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup. Demi memenuhi kebutuhan hidup yang selalu berkembang dari waktu ke waktu, orang mencari uang kesana kemari.
Segala isi yang dituangkan dari dalam wadah merupakan bentuk simbolik dari bagaimana seorang suami harus bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga dengan memberikan penghasilan atau nafkah kepada istri.
Kemudian dalam upacara kacar kucur ini mempelai wanita akan menerima isi dari pemberian mempelai pria yang mana terdapat selembar kain putih yang ditaruh di atas selembar tikar tua dan diletakkan di atas pangkuan.
Arti dari prosesi tersebut adalah sang istri akan menjadi ibu rumah tangga yang baik dan menjaga dengan hati-hati pemberian sang suami.
Baca Juga : Pilihan Bunga Paling Aesthetic
Panggih, Ritual Unik Yang Ada di Pernikahan Adat Jawa
Biasanya prosesi ini dihadiri dan disaksikan langsung oleh para tamu undangan setelah selesai acara pernikahan secara agama. Beberapa ritual yang ada dalam upacara Panggih salah satunya ada kacar kucur adat jawa, yaitu:
1. Penyerahan Sanggan
Prosesi sanggan sendiri dilakukan sebagai bentuk menebus pengantin putri, berupa bahan-bahan yang ditatap rapi dalam satu keranjang anyaman, mulai dari satu tangkep atau dua sisir pisang raja matang, sirih ayu, kembang telon (melati, nawar, kenanga), dan benang lawe. Keranjang anyaman berisi beberapa bahan tersebut dibawa oleh orang yang berada di depan rombongan mempelai pria.
Baca Juga : Seserahan Pernikahan
2. Balangan Gantal
Di dalam prosesi yang satu ini, nantinya kedua mempelai akan saling melempar gantal atau biasa disebut Balangan Gantal. Untuk yang belum tahu ini adalah daun sirih dilinting kemudian diisi dengan gambir, bunga pinang, kapur sirih, dan tembakau hitam. Nantinya akan terlihat apakah kedua mempelai melempar ke arah yang tepat satu sama lain.
3. Wijikan
Dalam ritual ini pengantin wanita membasuh kaki pengantin pria yang mana memiliki arti sebagai simbolisasi bakti sang istri kepada suami serta menghilangkan halangan untuk mencapai tujuan keluarga yang bahagia.
4. Kanten Asto
Prosesi ini biasanya dilakukan apabila mempelai wanita adalah seorang putri sultan yang mana mempelai wanita dipondong atau digendong oleh mempelai pria dan salah satu paman atau pangeran menuju ke pelaminan.
Baca Juga : Mengenal Ritual Sinduran yaiku Dalam Pernikahan Jawa Solo
5. Tanem Jero
Kedua mempelai tetap berdiri berdampingan setelah sampai di pelaminan dengan menghadap ke arah tamu undangan atau posisi membelakangi pelaminan. Lalu kedua mempelai didudukkan oleh sang ayah mempelai wanita sambil memegang dan menepuk-nepuk bahu kedua mempelai dengan disaksikan ibu mempelai wanita.
6. Tampa Kaya
Prosesi tampa kaya sering disebut sebagai kacar kucur tegese yang mana diartikan sebagai simbol tanggung jawab suami memberi nafkah rezeki kepada istri dan seluruh keluarga dan sang istri juga harus pandai dalam mengatur keuangan agar tidak boros.
7. Dhahar Klimah
Dalam prosesi ini mempelai wanita akan memakan tiga kepalan nasi kecil yang telah dibuat oleh mempelai pria dari satu piring berisi nasi kuning. Saat mempelai wanita memakannya akan disaksikan oleh mempelai pria.
8. Ngunjuk Rujak Degan
Dalam prosesi ini kedua mempelai pengantin dan orangtua mempelai wanita mencicipi rujak degan yang rasanya manis segar karena berasal dari serutan kelapa muda dicampur gula merah.
9. Mapag Besan
Dalam prosesi ini orangtua mempelai wanita menjemput kedua orangtua pengantin pria, karena dari upacara panggih hingga prosesi ngunjuk rujak degan kedua orangtua mempelai pria tidak diperkenankan hadir.
10. Sungkeman
Dalam prosesi ini kedua mempelai bersembah sujud memohon doa restu kepada kedua orangtua. Prosesi ini juga dilakukan sebagai tanda bakti anak kepada orang tua yang sudah membesarkannya hingga dewasa,
sungkeman yaiku memohon doa restu kepada orangtua agar menjadi keluarga yang bahagia, dan permohonan maaf atas segala khilaf dan kesalahan.
Itulah akhir dari pembahasan mengenai kacar kucur yaiku dan ritual-ritual yang ada dalam pernikahan adat jawa. Semoga artikel ini dapat berguna dan bisa menambah ilmu para pembaca khususnya yang akan menikah dengan adat jawa.